Menurut kantor berita ABNA, situs berita Middle East Eye menulis dalam laporannya bahwa Yaman, dengan mengambil sikap tegas dan kuat, telah mensyaratkan penangguhan operasinya pada kepatuhan (rezim) Israel terhadap perjanjian yang ada.
Media Inggris ini menekankan bahwa posisi ini adalah tanda yang jelas dari otoritas politik dan militer Sana'a dalam menghadapi tekanan dari Amerika Serikat dan Tel Aviv.
Berdasarkan laporan Middle East Eye, sejumlah pakar dan analis militer menekankan bahwa pasukan Yaman telah menunjukkan kinerja yang kuat dan efektif di medan perang dalam dua tahun terakhir dan berhasil menciptakan keseimbangan pencegahan baru di kawasan itu.
Situs Inggris ini lebih lanjut menambahkan bahwa pasukan Yaman telah melakukan serangan jarak jauh pada waktu yang berbeda terhadap target di wilayah pendudukan, beberapa di antaranya menyebabkan gangguan pada sektor udara Israel dan penetrasi ke sistem pertahanannya.
Menurut Middle East Eye, para analis percaya bahwa Yaman telah berhasil memaksa Washington untuk memutuskan hubungannya dengan rezim Israel dalam masalah Yaman; sebuah tindakan yang, menurut para ahli, merupakan pencapaian penting dan tak terhindarkan bagi Sana'a.
Your Comment